Apa Itu Eco Enzyme?

Saya mengenal kata eco enzyme dari Bapak F.X. Tonny Utoyo, beliau adalah seorang praktisi perilaku hidup ramah lingkungan – yang selalu menyemangati dan menemani langkah SD Damian School dalam memulai sekolah berwawasan lingkungan

Beliau menginformasikan tentang penemu eco enzyme yaitu Dr. Rosukon Pompanvong dari Thailand. Dr. Rosukon Pompanvong aktif melibatkan diri dalam penelitian mengenai enzim selama lebih dari 30 tahun dan menemukan apa yang beliau sebut sebagai Enzim Sampah atau yang kemudian diganti istilahnya menjadi Eco Enzyme , untuk menghilangkan kesan kurang enak pada istilah sampah yang memberi imajinasi sesuatu yang kotor dan bau.

Eco Enzyme adalah suatu cairan organik yang dihasilkan dengan memfermentasikan potongan-2 kulit buah segar dan potongan sisa sayur ke dalam air yang telah diberi gula. Berdasarkan penelitiannya Dr.Rosukon mengatakan bahwa dalam proses pembuatan Eco Enzyme a/l. timbul gas ozon yang mengurangi lapisan CO2 di atmosfer bumi dan memerangkap panas , sehingga mengurangi efek pemanasan global, yang menjadi salah satu tujuan utama untuk membuat Eco Enzyme.

Ternyata Eco Enzyme punya berbagai manfaat, antara lain sebagai disinfektan alami, pembersih lantai, penjernih air, katalisator yang membantu menyuburkan dan pertumbuhan tanaman dll. Saat ini di sekitar kita sudah mulai banyak orang yang peduli dan mencoba membuat dan bahkan meneliti tentang eco enzyme ini. Salah satunya Komunitas Hayu Hejo (KHH) yang diketuai oleh Abah Endi. KHH menginisiasi kebun percobaan di dekat Tatar Mayang Sunda untuk melihat manfaat eco enzyme bagi pertumbuhan tanaman dan penjernihan air.

Lalu kapan dong SD Damian School akan mulai membuat Eco Enzyme?

 

Ditulis oleh: Ika Melania, S.T.
Sumber Gambar : https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/