Tips Mendampingi Anak Belajar dari Rumah

BDR

PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)/ BDR (Belajar Dari Rumah)/ SFH (School From Home) atau sekolah online merupakan kata-kata yang sering kita dengar dalam 8 bulan terakhir ini.

Ketika bulan Maret keadaan ini dimulai, banyak sekali siswa, orang tua dan guru yang tidak siap dengan kondisi ini. Lama kelamaan akhirnya kita semua dapat beradaptasi dan mulai menjadi rutinitas baru.

Banyak sekali orang tua yang merasa kerepotan untuk menemani anak-anaknya dalam kegiatan BDR ini. Sebenarnya BDR dapat menjadi momen yang membahagiakan, atau menjadi sarana untuk mendekatkan hubungan anak dengan orang tua. Namun sayangnya yang terjadi adalah baik anak ataupun orang tua menjadi frustasi, yang akhirnya memperburuk hubungan.

Peranan orang tua sangatlah dibutuhkan dalam masa BDR ini, karena orang tua akan menjadi teladan atau pun “role model” bagi anak. Apabila anak melihat orang tua mereka bermalas-malasan ketika bekerja dari rumah, maka anak pun akan mengikuti hal tersebut. Demikian pula sebaliknya,ketika seorang anak melihat orang tua mereka tetap melaksanakan tanggung jawab mereka,maka anak pun akan mengikuti jejak orang tuanya.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam kondisi BDR ini, yaitu:

Membuat jadwal harian keluarga, yang berisi jadwal untuk kegiatan sehari-hari untuk seluruh anggota keluarga (bekerja, istirahat, bermain, kegiatan bersama dan sebagainya). Jadwal ini harus dibuat danĀ  disepakati bersama.

Berusaha untuk mendampingi anak ketika diperlukan. Namun,ingatlah bahwa semua pihak memerlukan waktu untuk menerima segala sesuatunya.

Mengingatkan anak dan anggota lain apabila ada yang lalai dalam menjalankan jadwal harian.

Memberikan dukungan bagi sesama anggota keluarga yang sedang menyelesaikan tugasnya.

Berusaha untuk mengerti dan menghargai tugas masing-masing.

Nah, dari ke-5 hal tersebut, ada 1 hal yang terpenting, yaitu :

Sabar dan SadarĀ  dalam setiap kondisi. Sabar untuk menghadapi seluruh masalah yang ada. Sadar bahwa semua ini bersifat sementara.

Keharmonisan keluarga janganlah dirusak oleh BDR, jadikan BDR menjadi sarana untuk mendekatkan hubungan ayah, ibu dan anak. Suatu saat nanti, anak akan selalu teringat bahwa BDR salah satu kenangan indah yang sulit mereka lupakan.

Ditulis oleh Connieta Theotirta